Besi merupakan benda paling keras yang ada di bumi. Dengan adanya besi, banyak peralatan yang dihasilkan untuk membantu kerja manusia. Hal ini pun diabadikan dalam Alquran dengan sebuah surah yang bernama al-Hadid (besi).
Allah SWT berfirman, “Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia.” (QS al-Hadid [57]: 25).
Jika melihat ke beberapa Alquran terjemahan dari masa ke masa, didapati ada berubahan dalam menerjemahkan ayat ini. Secara harfiah, kataanzalna berarti “Kami turunkan”. Ini seperti terdapat dalam Alquran Terjemahan tahun 1959 yang disusun oleh Zaunuddin Hamidy dan Fachruddin Hs. Dalam Alquran terjemahan tersebut, kata anzalna diterjemahkan dengan makna aslinya, “Kami turunkan”.
Namun, terjemahan lama tersebut mendapat perubahan pada Alquran terjemahan berikutnya. Dalam Alquran terjemahan keluaran Kementerian Agama RI tahun 1984 yang disahkan Menteri Agama Munawir Sjadzali, kata anzalna diterjemahkan dengan “Kami ciptakan”.
Dan terakhir, Alquran terjemahan yang terbaru keluaran Al Mizan Publishing House tahun 2009, kata anzalna dikembalikan lagi kepada makna aslinya “Kami turunkan”.
Revolusi penerjemahan ini sebenarnya mengikut kepada temuan yang diungkap oleh para ilmuwan di dunia sains. Terjemahan klasik, para mutarjim (penterjemah) Alquran menerjemahkan ayat-ayat sesuai dengan makna aslinya.
Namun, seiring perkembangan ilmu, banyak mutarjim yang menganalisis akan makna anzalna. Mengapa besi dikatakan dalam Alquran dengan kata “Kami turunkan”? Ketika itu, para mutarjim melihat ada yang kurang cocok dari terjemahan tersebut. Kemudian, mereka menggantinya dengan kata “Kami ciptakan”.
Pada 1990-an terkuaklah sebuah hasil penelitian baru oleh astronom Barat. Seperti dipaparkan oleh ilmuwan Islam, Harun Yahya, dalam bukunya Keajaiban Besi, hasil penelitian tersebut disebut para ilmuwan Barat dalam teori yang mereka dinamakan “teori supernova”.
Dalam teori supernova, disebutkan bahwa asal muasal besi bukanlah dari Bumi. Besi merupakan benda langit yang merupakan komponen bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari.
Suhu dari bintang-bintang tersebut sangat panas hingga mencapai ratusan juta derajat. Ketika jumlah besi tersebut telah melampaui suhu yang sangat panas, akhirnya besi itu meledak yang diistilahkan dengan nova atau supernova.
Ledakan tersebut sampai menerjang beberapa planet, termasuk di antaranya Bumi. Benda langit yang jatuh ke Bumi ini diistilahkan dengan meteor, yaitu benda yang mengandung besi.
Besi-besi yang menghantam Bumi ini kemudian pecah dan bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa. Demikian, seperti dipaparkan dalam Discovery Channel.
Besi tidak didapati di seluruh wilayah di Bumi. Hanya tempat-tempat yang dulu dihujani meteor sajalah, tempat besi dapat ditemukan. Hal ini menandakan bahwa besi bukanlah benda Bumi, melainkan benda langit yang Allah turunkan ke Bumi. Sebagaimana firman-Nya “... Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat...”
Berdasarkan penemuan dari astronom inilah, dalam terjemahan Alquran yang terbaru keluaran Al Mizan Publishing House tahun 2009, kata anzalna dikembalikan lagi kepada makna aslinya “Kami turunkan”, setelah sebelumnya diterjemahkan dengan “Kami ciptakan”.
Mahasuci Allah SWT, Rabb semesta alam yang menjadikan ilmuwan membantu menjabarkan mukjizat Alquran.
Para ilmuwan yang tak mengenal Alquran tersebut dijadikan-Nya sebagai alat untuk menguak kebenaran Alquran. Penelitian yang dilakukan ilmuwan baru bisa tercapai pada 1990-an, sedangkan Alquran sudah mencantumkan ini pada abad ke-7 silam.
Sumber