Pengalaman Menjadi Anggota Geng Motor

watch_later Senin, 18 November 2013










Jika ada kesamaan tempat, nama dan kejadian jangan ge-er (GR: Gede Rasa) dulu. Semua ini kisah pribadi Kuda Sipon. Ada milyaran manusia di dunia ini, pasti ada yang memiliki nama dan kejadian yang sama.



Gara-gara membaca dan membagikan post di Kaskus tentang kurang ajarnya anggota klub motor yang touring, Kuda Sipon jadi inget jaman-jaman ikut geng motor dulu. Di post itu diceritain kalo salah satu anggota touring mengacungkan jari tengah ke si TS (thread starter), padahal yang salah si anggota touring itu. Iya sih, emang kalo udah punya motor apalagi gede, punya banyak temen dan tergabung dalam satu kelompok rasanya jalan raya hanya milik kelompok, yang lain cuma ngontrak. Tapi, Kuda Sipon gak mau ceritain mereka. Kuda Sipon mau cerita kisah hidupnya saat menjadi anggota geng motor. Sangarrrr...



Kisah ini mengambil waktu sekitar 4-5 tahun yang lalu. Saat itu adalah saat-saat emas debut Kuda Sipon sebagai makhluk hidup primitif yang bodoh dan kalah melawan nafusnya sendiri, manusia. (tadinya mau pake istilah Homo Sapiens Javanicus Sp., tapi takut ada kesalahpahaman makanya istilah diganti) Jangan salah, Kuda Sipon adalah nama sama kayak Gajah Mada, Hayam Wuruk, atau Donal Bebek. Waktu itu Kuda Sipon masih muda dan masih ganteng. Kuda Sipon beranggapan bahwa dengan menjadi anggota geng motor, kasta hidup Kuda Sipon meningkat. Dari yang awalnya anak culun, gak populer, sering di-bully, dan pipis jongkok jadi anak keren, populer, ditakuti polisi , suka corat-coret fasilitas umum, dan pipis di tiang listrik.



Kebetulan, waktu itu temen-temen Kuda Sipon bikin geng motor yang diberi nama TAI-4. Dari namanya aja kita udah tau kalo geng motor ini nyaru duitnya dengan cara menyedot WC penduduk pribumi. Enggak. Becanda. Dengan nama yang seseram itu, geng motor ini pasti menjadi geng motor terbesar segalaksi Bima Sakti.



Saat pertama kali berdiri, Kuda Sipon belum gabung sama geng ini. Hal ini karena mereka selalu touring sepulang sekolah. Ini sangat bertentangan dengan prinsip hidup Kuda Sipon yang harus langsung pulang ke rumah, makan, lalu bobo siang. Tapi, ini adalah kesempatan yang hanya datang beberapa kali dalam hidup. Akhirnya, Kuda Sipon secara tidak sengaja menjadi anggota TAI-4.



Saat itu, malam minggu yang gelap (karena udah malam), Kuda Sipon main ke rumah, sebut saja Kucing Sembada, yang kebetulan cuma berjarak segitu dari rumah Kuda Sipon. Si Kucing Sembada ini adalah anggota TAI-4. Lagi asyik ngobrol, tiba-tiba Babi Keramat, Kambing Sobek, dan Onta Baskom dateng menunggangi 1 motor. 3 in 1. Cengtri. Atau apalah kalian menyebutnya. Setelah berbincang-bincang gak bermutu, akhirnya resmilah Kuda Sipon menjadi anggota TAI-4.



Tes untuk menjadi anggota geng motor ini sangatlah berat dan brutal. Agung Hercules yang punya badan segede Agung Hercules juga mungkin gak mampu untuk melalui tes keanggotaan ini. Tesnya adalah, adalah... adalah... adalah, ada lah pokoknya. Jadi, kira-kira begini percakapannya,



Onta Baskom: "udah yuk, berangkat."

Babi Keramat: "ayo, sekalian peresmian Kuda Sipon jadi anggota TAI-4. Yeeey..."

Kucing Sembada: "yeeey..."

Kambing Sobek: "yeeey..."

Kuda Sipon: "yeeey..."

Onta Baskom: "yeeey..."

Donal Bebek: "weeek..."

Semuanya bersorak-sorai riang gembira.



Babi Keramat: "wah, si Kuda Sipon harus di tes dulu nih. Gebukin-gebukin, telanjangin, hahaha..."

Kuda Sipon: "hahaha..."

Kucing Sembada: "hahaha..."

Onta Baskom: "hahaha..."

Donal Bebek: "weeek..."

Kambing Sobek: "udahlah berangkat, banyak omong lu, Babi.."

Setelah itu kami pun berangkat dengan misi kami malam itu, memburu Pocong Keliling!



Yah, kira-kira begitulah tes yang harus Kuda Sipon jalani. Lumayan berat kan?



Kuda Sipon satu motor sama Kucing Sembada, Kucing Sembada yang mengendarai motor dan kami berdua gak pake helm. Sedangkan mereka bertiga satu motor lagi dan Onta Baskomlah yang mengendarai. Hebatnya diantara kami berlima hanya Onta Baskom yang menggunakan helm.



Diperjalanan, Kuda sipon dan Kucing Sembada meninggalkan mereka bertiga jauh di belakang. Kuda Sipon memperingatkan agar Kucing Sembada untuk menunggu mereka bertiga. Tiba-tiba ada suara sirine mirip polisi terdengar. Pas Kuda Sipon nengok ke belakang ternyata Onta Baskom yang terpaksa menyalakan sirine karena terhadang oleh geng motor lain yang mengendarai motor lebih besar dan wajah lebih serem. Dengan mudah 3 in 1 itu menyalip geng motor tadi sekaligus menyalip Kuda Sipon dan Kucing Sembada. Sayangnya Kucing Sembada nggak tahu kalo mereka udah nyalip kami berdua. Karena penasaran kenapa Onta Baskom dkk belum melintas, Kucing Sembada menengok ke belakang. Padahal jalan raya waktu itu menurun, belok kiri, menanjak, belok kanan, cukup rawan karena jalanan juga licin karena pasir dan kerikil.



Karena kurang seimbang, akhirnya ban depan motor menyenggol motor bebek yang terpaksa menyalip dari sebelah kiri. Motor kami jadi goyang dan goyah (gak tau apa bedanya) dan kaki Kucing Sembada mencoba untuk menyeimbangkan motor dan terlihat seperti sedang menendang-nendang.



Tiba-tiba ketika jalan menanjak ada dua buah motor menggiring kami ke jalur kanan yang adalah jalur yang arusnya berlawanan. Ketika sudah di tepi dan berhenti dari sebelah kanan ada cowok berbadan besar dengan potongan rambut militer, muka ganteng dan kalem sambil tersenyum dan tatapannya mengintim-idasi menunggangi motor sport besar sejenis Kawasaki Ninja. Serem. Di sebelah kiri ada cowok berpotongan rambut Tukul, berbadan kecil, bermuka standar tapi diserem-seremin dengan cara melotot dan menggeram menunjukan gigi-giginya yang kayak gitu menunggangi motor jambret sejenis RX King. Lucu. Perlu diingat kami berdua tidak jatuh cinta kepada dua atau salah satu anggota geng motor ini. Catet!



Cowok serem disebelah kanan langsung mengintimidasi Kucing Sembada dengan cara yang serem. Dengan cara seperti seorang gay menggoda cowoknya jika terlihat dari jauh. Ini serius! Mereka mengira Kucing Sembada sengaja menendang motor salah satu anggota mereka sampe hampir jatuh. Padahal itu kan nggak sengaja dan bukan menendang. Akhirnya kami dibebaskan dari sekapan mereka dan bercerita ke 3 in 1 yang udah nunggu kami lumayan lama. Oh iya, kedua cowok yang serem dan yang lucu tadi gak pake helm dan layaknya emang mau cari masalah di jalan, itu juga kata Onta Baskom dan Babi Keramat.



Akhirnya kami melanjutkan misi kami untuk memburu Pocong Keliling, tapi karena kami semua takut akhirnya kami memutuskan untuk jalan malem biasa.



Keesokan harinya, sekolah libur. Nonton kartun, makan, bobo siang, dan mandi cuma sekali.



Dari kejadian malam minggu itu, Kuda Sipon sadar kalo jadi anggota geng motor itu berhak memiliki jalan raya. Tapi apa yang terjadi? Setiap kami touring, kami hanya seperti pengguna jalan raya biasa. Pengguna jalan yang lain tidak takut dan tidak memberi kami jalan seperti klub motor lain yang selalu diberi jalan bahkan ketika jalan raya sedang macet. Bahkan, KAMI HARUS MEMBAYAR ONGKOS JIKA KAMI MENUMPANG ANGKOT. APA-APAAN INI!? KAMI GENG MOTOR TERBESAR DAN TERKUAT SE-12 IPA 4 SMA * BOGOR SAAT ITU. Tapi perlakuan ini sungguh amat sangat membuat kami merasa biasa aja sebagai geng motor.



Perlu diketahui bahwa nama TAI-4 itu berarti Touring Anak IPA-4.



Suatu hari, Kuda Sipon ngetes kesangaran di Indomaret. Biasanya kan geng motor suka nyerang mini market macem ini. Ini saatnya,



Kuda Sipon: "mbak, saya anggota TAI-4."

Mbak Kasir Indomaret: "saya kasir di Indomaret, mas."

Kuda Sipon: "iya, mbak."

Akhirnya Kuda Sipon membayar dengan uang pas.



HAHA! Akhirnya dengan kesangaran Kuda Sipon, mbak kasir mengaku bahwa dia adalah mbak kasir. Muahahaha..



Kebetulan Kuda Sipon menjadi ketua di kelas IPA 4, bukan di TAI-4. Sungguh sangat melelahkan menjadi ketua kelas. Dengan rendah hati akhirnya setahun kemudian Kuda Sipon mengundurkan diri menjadi ketua kelas. Ajaibnya, setelah Kuda Sipon mengundurkan diri, Kelas IPA 4 pecah. Ada yang pergi ke Jakarta, Bogor, Tangerang, Palembang, Semarang, Aceh, Banten, dll. Mungkin mereka sedih dan tak mampu bersatu jika bukan Kuda Sipon yang memimpin. Ini membuat Kuda Sipon terharu, tapi Kuda Sipon tetap pada pendirian dan tidak mau lagi memimpin mereka. Ini mengharukan.



Sejak saat itu, Kuda Sipon bukan lagi anggota geng motor. Ini sungguh mengharukan. Menangislah, sebelum menangis itu dilarang.



Akhir kata, hal yang bukan urusanmu lebih baik lupakan saja.



Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata, budayakan berpikir setelah membaca dan sebelum berkomentar.



Akhir kata, jangan selalu beranggapan nila setitik, rusak susu sebelanga.



Akhir kata, gak semua klub motor kurang ajar, ada juga yang menggemaskan kayak TAI-4. Jika anak anda ulang tahun, kami siap menghibur dengan atraksi sulap kami. Jika sofa anda rusak, hubungi saja kami. Jika WC anda penuh, juga hubungi saja kami. Biasanya kami pasang iklan di tiang listrik atau tiang kabel telepon.



Akhir kata, chup-chup wau-wau.



Akhir kata, weeek...
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan local_parking parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.